![]() |
Bupati Karolin Margret Natasa saat menanam pohon (foto Antonius) |
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui UPTKPH, Pemda Landak, Dinas Lingkungan Hidup, serta pemerintahan Desa Raja Kecamatan Ngabang, bersama dengan sejumlah stakeholders terkait, termasuk adik-adik Pramuka yang turut berpartisipasi.
Acara tersebut digelar bertepatan dengan peringatan Hari Bumi Sedunia pada tanggal 22 April, yang menjadi momentum refleksi bagi kita semua tentang kondisi lingkungan hidup saat ini.
Karolin mengungkapkan keprihatinannya terhadap bencana banjir yang melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Landak akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia yang tidak seimbang.“Ini adalah tugas kita semua agar bumi kita dapat kembali seimbang, sehingga kita dapat hidup dengan nyaman. Kita dapat memitigasi dan meminimalkan bencana dengan upaya bersama,” ungkap Karolin.
Tema kegiatan kali ini, "Mari Pulihkan Bumi Kita dengan Menanam Pohon," mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pemulihan lingkungan. Bupati menekankan pentingnya pohon sebagai elemen vital dalam menjaga ekosistem dan kualitas lingkungan. Ia juga menyampaikan bahwa sungai merupakan cerminan kualitas lingkungan sekitar.
"Perkampungan di Kota Ngabang awalnya berada di pinggir sungai, namun kini banyak yang pindah ke bukit. Ini menandakan bahwa lahan semakin sempit sementara populasi terus bertambah. Penting bagi kita untuk menjaga sungai dan hutan agar lingkungan tetap terjaga," lanjutnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Landak, Banda Kolaga, memimpin kegiatan penghijauan yang berlangsung di intake PDAM di Desa Raja. Kegiatan ini melibatkan penanaman sebanyak 50 pohon yang terdiri dari berbagai jenis tanaman produktif.
Banda menjelaskan, kegiatan penghijauan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
"Kami pusatkan kegiatan ini di intake PDAM dengan harapan tanaman yang ditanam dapat memberikan manfaat jangka panjang," ujarnya.
Tanaman yang disebar tidak hanya di area intake, tetapi juga diberikan kepada empat dusun di Desa Raja, yaitu Dusun Matalaya, Dusun Rai, Dusun Kesayangan, dan satu dusun lainnya. Sebagai bagian dari kolaborasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Landak, pihaknya juga mengalihkan beberapa bibit tanaman produktif.
"Kami memberikan bantuan 30 tanaman produktif, yang terdiri dari 15 bibit mangga dan 15 bibit alpukat," tambah Banda.
Dengan semangat kebersamaan, acara ini diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan penghijauan guna menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk masa depan.(Anton).