-->

Jelang Nataru, Kapal Ferry Sungai Ayak Tidak Operasional, Dewan Minta Dishub Segera Bertindak

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Anggota DPRD kabupaten Sekadau dari fraksi partai NasDem, Efa Fras. (Foto:asm)
Sekadau, Suaraborneo.id - Akibat Kapal Ferry KMP. Gunung Palong di Sungai Asam-Sunyat tidak operasional dikarenakan ponton penyangga bocor dan karam, kendaraan umum maupun pribadi terpaksa menggunakan jasa ponton milik PT. Parna Agro Mas dan menyebabkan antrean panjang. Diketahui, ponton tersebut khusus angkutan penyeberangan truk yang membawa TBS (tandan buah segar) kelapa sawit maupun CPO (Crude Palm Oil) milik PT. Parna Agro Mas.

Terkait hal tersebut diatas, Anggota DPRD kabupaten Sekadau dari fraksi partai NasDem, Efa Fras, mengatakan pihak pemerintah daerah Kabupaten Sekadau sudah menyerahkan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Sekadau untuk menangani kebocoran ponton penyangga KMP. Gunung Palong tersebut.

“Pemerintah daerah sudah menganggarkan sebanyak Rp100.000.000,00 untuk sewa ponton baru sementara ponton lama diperbaiki,” kata Fras

Legislator dapil 3 Belitang ini meminta agar Dinas terkait secepatnya menangani masalah tersebut mengingat arus transportasi semakin ramai karena sudah menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) khususnya untuk kelancaran arus transportasi di tiga kecamatan Belitang.

“Saya selaku legislator dari dapil 3 Belitang meminta agar dinas terkait secepatnya menangani masalah ini. Tentu hal ini berkaitan dengan aktivitas dan kelancaran transportasi masyarakat 3 kecamatan Belitang apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru. Ini sampai antre tujuh hingga delapan jam. Mohon kiranya dinas terkait secepatnya menangani masalah tersebut,” tegas Efa Fras.

Semntara itu, Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Sekadau, Hermansyah, mengatakan saat ini kondisi air Kapuas masih merendam separuh pelensengan dermaga sehingga apabila KMP Gunung Palong merapat di pelensengan Dermaga Sunyat lambung kapal akan bersentuhan dengan pelensengan dan bisa mengakibat kebocoran pada lambung KMP. Gunung Palong.

“Untuk menggunakan ponton milik Pemda sebagai tempat bersandar kapal ferry selama ini, dari pihak ASDP belum berani dikarenakan ponton pasca tengelam masih banyak kebocoran dibagian bawah dan lantai atas yang sudah lepas lasnya dan karatan,” jelasnya

Herman tak menepis bahwa memang betul ada dianggarkan Rp100 juta untuk penyewaan ponton, tetapi lanjut dia, ada beberapa hal sehingga sulit di laksanakan penyewaan ponton baru dengan beberapa alasan:

1. Ponton yang lama saat ini dikandas di atas tanah, karena bocor bagian bawah belum tertangani, karena harus doking ke Pontianak, jika ingin perbaikan yang sempurna.

2. Apabila posisi ponton saat ini di geser ke posisi lokasi lain dikwartirkan ponton akan tenggelam lagi seperti  pada bulan September yang lalu mengingat bagian bawah bocor belum bisa di las atau ditambal.

3. Pasca tenggelam beberapa waktu yang lalu, ponton dikandaskan di atas tanah, untuk menjaga supaya ponton tidak terjadi tenggelam seperti sebelumnya, dan apabila digeser, lokasi tempat untuk menyimpan ponton tidak ada.

“Kami sudah berusaha mencari ponton untuk disewa, rata rata untuk ukuran 8 meter lebar dan panjang 25 meter, satu bulan 35-40 juta rupiah perbulan,” ujarnya.

Herman menjelaskan, jika ponton tanpa ramdor, untuk memasang ramdor perkiraan Rp25.000.000,00 mobilisasi dari Pontianak ke Sungai Ayak, pulang pergi dari pemilik ponton minta Rp50.000.000,00. Apabila ada kerusakan pada ponton atau kerusakan lantai ponton itu menjadi tanggung jawab penyewa/Dishub.

“Sehingga berat kami mau mengeksekusi dana penyewaan, tentunya juga dana tidak cukup ditambah lagi kerusakan apabila setelah penyewaan. Untuk itu kami dari Dishub masih berkoordinasi terus apakah ada pihak perusahaan terdekat yang punya ponton mau membantu pemerintah daerah dalam waktu dekat ini mengingat tidak lama lagi perayaan natal dan tahun baru tentu arus lalu lintas di penyeberangan Kecamatan Belitang Hilir akan ramai,” paparnya.

Sejauh ini kata dia, Dishub Sekadau sudah berusaha mencari sewa ponton baik di Sanggau maupun Sintang yang terdekat dengan Sekadau, diharapkan mobilisasi murah tetapi belum  ada satu pun info kepemilikan ponton/tongkang. (red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini