Kalak BPBD kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi saat monitoring lokasi banjir di kecamatan Sekadau Hulu. (Foto:ist) |
“Kita ketahui curah hujan saat ini sangat tinggi. Intensitas air sungai naik dengan cukup deras. Saya mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir sungai, baik di sekitar Sungai Sekadau, Sungai Engkulun, maupun Sungai Mahap, agar lebih berhati-hati guna mencegah hal yang tidak diinginkan,” kata Akhmad saat memberikan keterangan kepada media, Senin (2/12).
Sebagai langkah darurat, Pemerintah Kabupaten Sekadau telah menetapkan status Tanggap Darurat Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Puting Beliung melalui Surat Keputusan (SK) pada 28 November 2024. Dengan status tersebut, BPBD berupaya menangani bencana secara lebih terarah, termasuk penyediaan bantuan logistik, proses evakuasi, dan penanganan pascabanjir.
Akhmad menyampaikan bahwa berdasarkan pemantauan terbaru, kondisi sungai mulai menunjukkan tanda-tanda surut. “Permukiman yang terdampak banjir mulai berangsur surut, dan aktivitas masyarakat perlahan kembali normal. Namun, masih ada beberapa desa yang tergenang,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan warga untuk terus memperhatikan perkembangan cuaca dalam beberapa hari ke depan, mengingat curah hujan yang masih tinggi. “Kewaspadaan tetap harus diutamakan demi keselamatan bersama,” tutupnya.
Di tengah cuaca yang tidak menentu, masyarakat diimbau untuk terus mengikuti informasi dari pihak berwenang serta menjaga keselamatan diri dan keluarga. (tim)