Kondisi banjir di Kapuas Hulu. (ANTARA) |
Yanto menyampaikan bencana banjir tersebut disebabkan meluapnya sungai Kapuas karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan debit air merendam dataran rendah pemukiman penduduk dengan kedalaman air dari permukaan tanah berkisar 60 centimeter sampai dengan 1 meter.
Tidak hanya pemukiman penduduk, sejumlah fasilitas umum juga turut terendam dan akses jalan di beberapa titik tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.
Banjir yang terjadi Selasa (26/11) merendam sejumlah desa pesisir di Kecamatan Putussibau Selatan, Putussibau Utara, Bika, Kalis, Mentebah, Boyan Tanjung, Bunut Hulu dan Embaloh Hilir.
Namun, hingga Minggu (1/12) banjir masih merendam beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Putussibau Selatan, Bika, Kalis dan Kecamatan Embaloh Hilir.
"Banjir mulai bergeser ke bagian hilir, meskipun di daerah Putussibau Selatan seperti Teluk Barak dan Tanjung Jati masih terendam banjir, akan tetapi berangsur surut," ucapnya.
Menurut Yanto, petugas BPBD Kapuas Hulu telah turun ke lokasi banjir di beberapa kecamatan melakukan monitoring dan pendataan serta imbau kepada masyarakat.
Ia mengatakan bencana banjir berpotensi masih terjadi apabila terjadi hujan deras terutama di daerah perhuluan.
Oleh karenanya, masyarakat di imbau agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengutamakan keselamatan dalam menghadapi bencana banjir.
Yanto juga meminta para camat dan kepala desa selalu menyampaikan informasi dan laporan perkembangan bencana alam di wilayahnya masing-masing.
Sumber : ANTARA