Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sekadau, M. Ardiansyah. (Foto:doc SB) |
Menurut Ardiansyah, prestasi ini tentunya menunjukkan keberhasilan Pemkab Sekadau dalam mengatasi masalah kesehatan anak, terutama yang terkait dengan kekurangan gizi. Penurunan angka stunting ini, katanya, merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat yang aktif mendukung program-program pencegahan dan penanganan stunting.
“Pencapaian ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan komitmen kita semua untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas,” ujar Ardiansyah, Jumat (08/11/2024).
Data terbaru menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dalam angka stunting di Kabupaten Sekadau. Pada 2022, prevalensi stunting di daerah tersebut mencapai 35,50 persen. Namun, melalui upaya intensif di 2023, angka tersebut turun drastis menjadi 12,20 persen. Berdasarkan laporan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), per 30 Juni 2024, angka stunting di Sekadau bahkan lebih menurun lagi menjadi 10,98 persen.
Ardiansyah menambahkan, capaian ini merupakan bukti nyata komitmen Pemkab Sekadau untuk mengurangi stunting demi mencapai tujuan Indonesia Emas 2045. Ia berharap, penurunan angka stunting yang berkelanjutan ini dapat membantu mewujudkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh.
Selain itu, Ardiansyah mendorong Pemkab Sekadau agar terus meningkatkan berbagai program terkait kesehatan anak, baik melalui edukasi gizi kepada masyarakat maupun pemeriksaan kesehatan rutin bagi balita. Ia juga berharap agar masyarakat terus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan target penurunan stunting di masa mendatang. (@)