Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(Dinkes PP dan KB) kabupaten Sekadau, Henry Alpius. (Foto:asm/red) |
“Jadi stunting ini merupakan prioritas nasional termasuk juga di kabupaten Sekadau. Tahun 2023 lalu angka stunting kita berada pada posisi 12,20 persen. Target kita kabupaten Sekadau ini bisa turun diangka dibawah 10 persen,” kata Henry Alpius kepada wartawan saat ditemui di kantornya. Senin (18/11/24).
Henry menyebut bahwa Dinkes kabupaten Sekadau tetap menggalakkan program; Bapak Asuh, peran serta dari masyarakat terutama Tim Penggerak PKK, bekerjasama dengan lintas sektor, Tim TPPS di kabupaten maupun di kecamatan dan desa yang semuanya harus mengambil peran aktif.
“Kemudian kita buat inovasi-inovasi dalam penurunan baik di desa maupun di tingkat kecamatan. Yang terpenting bagi kami juga akses sanitasi, kemudian terkait juga lingkungan terutama ODF (open defecation free),” terangnya
“Kita patut bersyukur dan didukung oleh pemerintah kecamatan semua komitmen terutama terkait dengan kesehatan lingkungan, komitemen untuk menyelesaikan sanitasi kemudian juga terkait dengan ODF,” imbuhnya
Berkaitan dengan adanya seperti ini lanjutnya, dari segi penanganan sensitif maupun spesifiknya berjalan, spesifiknya dari dinas kesehatan sudah cukup banyak bergerak tapi didukung dengan intenvensi sensitifnya. Kemudian terkait juga dengan peran serta ibu-ibu hamil, posyandu sudah diaktifkan, rekrutmen untuk ibu hamil terkait dengan pendataan, kemudian calon pengantin (Catin) dan remaja-remaja putri.
“Tujuan kita jangan sampai melahirkan anak yang stunting lagi terutama dari calon pengantin, ibu mudan dan ibu hamil, kita terus perhatikan kesehatan mereka. (asm/red)