-->


Ketua SPKS Ingatkan Perusahaan Perkebunan di Sekadau Beli TBS Sesuai Harga Pemerintah

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Kabupaten Sekadau, yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari frasksi partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindera) Bernadus Mohtar. (Foto:as)
Sekadau, Suara Borneo — Belakangan ini harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit semakin menjanjikan bahkan saat sekarang harga Disbun berkisar Rp 3.100 hingga 3.200 sehingga membuat para petani sawit khususnya di wilayah kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat semakin semangat dan tentunya semakin sejahtera.

Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Kabupaten Sekadau, yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari frasksi partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindera) Bernadus Mohtar menyampaikan bahwa dalam tata niaga jual beli TBS di Perkebunan kelapa sawit atau Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di kabupaten Sekadau agar membeli TBS petani sesuai dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah.

“Kita berharap kepada perusahaan perkebunan yang ada di kabupaten Sekadau agar membeli TBS petani sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah atau Disbun karena itu merupakan acuannya,” kata dia

Di Kalimantan Barat kata Mohtar, dalam satu minggu ada empat kali penetapan harga TBS, jadi sudah ada acuannya. Ia berharap agar perusahaan membeli hargata TBS berdasarkan harga yang sudah ditentukan.

“Sangat merugikan petani apabila perusahaan membeli TBS tidak berdasarkan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah,” ungkap Legislator Gerindera ini.

Akhir-akhir ini kata dia, memang harga TBS semakin membaik bahkan sekarang harga TBS sudah diangka Rp 3.100 hingga 3.200. Oleh karena itu, Mohtar berharap kepada para petani sawit khususnya di kabupaten Sekadau agar rajin merawat kebun sawit karena diprediksi harga TBS akan tetap semakin baik.

Dengan harga yang semakin naik seperti saat ini, Mohtar juga berpesan kepada petani agar selalu berhati-hati karena kasus pencurian buah sawit petani mandiri juga semakin marak bahkan kasus pencurian TBS juga terjadi di kebun milik perusahaan.

“Kita berharap kepada pengepul terutama apabila akan membeli TBS harus selektip dan melihat asal usul TBS tersebut, jangan sampai orang yang tidak punya kebun tiba-tiba ada menjual TBS,” pungkasnya. (as)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini