-->


Kepala Dinas Pendidikan Sekadau Harapkan Program Berkelanjutan di Era Menteri Pendidikan yang Baru

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Kepala Dinas Pendidikan Sekadau, Fran Dawal saat menghadiri kegiatan di salah satu Sekolah di Sekadau. (Foto:as/doc)
Sekadau, Suara Borneo — Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Fran Dawal, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan yang akan diterapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu'ti. Sejak peralihan kepemimpinan ini, Dawal menyebut bahwa koordinasi telah dilakukan di Jakarta, melibatkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Abdul Mu'ti untuk membahas arah kebijakan pendidikan nasional yang baru.

"Kami berharap tidak ada perombakan besar pada program-program pendidikan yang sudah berjalan. Program yang ada sekarang perlu dilanjutkan agar dapat mengatasi kekurangan yang ada sebelumnya," kata Fran Dawal kepada media ini, Selasa (12/11/24). Ia menekankan bahwa kontinuitas program sangat penting, terutama di Sekadau, di mana kebutuhan akan infrastruktur pendidikan serta pemenuhan kebutuhan dasar belajar-mengajar masih tinggi.

Rapat koordinasi itu juga menyoroti pentingnya program pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia, dengan fokus khusus bagi daerah yang membutuhkan dukungan lebih. Wakil Presiden Gibran menegaskan pentingnya akses pendidikan dasar dan menengah berkualitas bagi semua anak Indonesia tanpa pengecualian. Selaras dengan arahan tersebut, Dawal menyatakan bahwa di Kabupaten Sekadau, peningkatan sarana dan prasarana sekolah, terutama di daerah terpencil, menjadi salah satu program prioritas.

Fran Dawal juga menyoroti persiapan Kabupaten Sekadau untuk menjalankan program makan siang bagi siswa, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan menunjang proses belajar. Program makan siang ini sedang menunggu regulasi dari pusat agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar di daerah.

“Kami juga sudah siap untuk program makan siang ini. Tinggal menunggu regulasi dan petunjuk teknis dari pusat agar bisa segera diimplementasikan di Sekadau,” jelas Dawal. 

Ia menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap makanan bergizi. Program makan siang ini sejalan dengan visi Menteri Abdul Mu'ti yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan sekaligus kesejahteraan siswa.

Meski alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diterima Kabupaten Sekadau untuk tahun 2025 sangat terbatas—hanya Rp1 miliar dari pengajuan Rp200 miliar—Dawal optimis bahwa program yang ada dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di Sekadau. (asm)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini