-->


Henry Alpius: Kabupaten Sekadau Masih Kurang Dokter Gigi

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) kabupaten Sekadau, Henry Alpius. (Foto:asm/red)
Sekadau, Suara Borneo — Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) kabupaten Sekadau, Henry Alpius, menjelaskan terkait penempatan tenaga kesehatan, dan dokter spesialis baik di Rumah Sakit Umum daerah Sekadau (RSUD) maupun yang tersebar di beberapa puskesmas yang ada di kabupaten Sekadau.

“Hampir dua tahun ini kita sudah lengkapi SDM tenaga kesehatan kita, hanya satu saja kekurangan adalah dokter gigi. Dokter gigi kita baru tiga, dokter gigi ini agak susah,” kata Henry kepada media ini, Senin (18/11/24)

Henry mengatakan pihaknya sudah mengusulkan tiga tahun berturut-turut ke Kementerian Kesehatan RI tapi yang berminat untuk ditempatkan di kabupaten Sekadau tidak terlalu banyak. Kemudian lanjutnya, sudah dibuka formasi saat pembukaan penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) maupun penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), juga tidak ada yang melamar.

“Strategi kedepan yang saya usulkan setidaknya kita sekolahkan anak-anak putra daerah untuk mengambil Fakultas Kedokteran Gigi,” jelasnya

Untuk tenaga kesehatan lain, ada sembilan tenaga khusus, yang delapan hampir setiap puskesmas sudah ada. Sekarang, kata dia, lagi pendataan, dan dengan adanya penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) selama dua tahun berturut-turut pihak dinas kesehatan sudah berusaha untuk melengkapinya.

“Untuk dokter, hampir kita cukupi, empat puluh empat tenaga dokter umum kita sudah ada di seluruh puskesmas dan rata-rata di satu puskesmas ada dua dokter, kemudian dilengkapi dengan tenaga bidan, perawat, tenaga sanitasi, tenaga promosi, tenaga gizi. Hanya tinggal dokter gigi yang masih kurang, dari dua belas puskesmas dan dua rumah sakit kita hanya ada tiga dokter gigi,” beber Henry Alpius. (red/sb)

 

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini