Cahyatanus (foto dokumen) |
Cahyatanus menegaskan bahwa keputusan untuk ikut serta dalam turnamen tersebut sepenuhnya berada di tangan Pengkab PSSI Landak, yang dipimpin oleh Herculanus Heriadi, SE dan pembinanya Erani, ST.
Ia menjelaskan bahwa selama ini, setiap Pengkab yang ingin mengikuti turnamen, baik yang wajib maupun tidak, selalu berkoordinasi dengan KONI. Landak.
KONI selalu menyarankan agar proposal diajukan untuk mendapatkan dukungan.
"Selama ini, semua proposal yang diajukan ke KONI selalu kita respon dan kita bantu meskipun tidak sepenuhnya," ungkap Cahyatanus.
Namun, kegagalan Persilan untuk berpartisipasi di Suratin Cup kali ini disebabkan oleh miskomunikasi dan terlambatnya pengajuan proposal. Keterlambatan ini terjadi karena pihaknya menunggu surat dari PSSI Kalbar sebagai dasar untuk membuat proposal.
Mengingat waktu yang mepet, pihak yang menangani pemain sudah menghubungi ketua Pengkab untuk meminta petunjuk, tetapi tidak mendapat respon.
Cahyatanus juga menambahkan bahwa prestasi KONI Landak telah meningkat dalam dua kali Porprov berturut-turut, di mana tahun lalu mereka berhasil meraih posisi runner-up setelah Kota Pontianak.
" Namun, ia menggarisbawahi bahwa sampai saat ini, status PSSI Landak belum aktif, karena belum ada pengesahan dari PSSI Kalbar. Sedangkan syarat untuk proposal harus ada SK yang aktif," tambah Cahyatanus.(Anton)