Kepala Dinsos PP dan PA Kabupaten Sekadau, Martinus Ridi. (Foto:tim/SB) |
Kepala Dinsos PP dan PA Kabupaten Sekadau, Martinus Ridi, menjelaskan bahwa pendataan dilakukan melalui kepala desa masing-masing. "Tujuannya agar kita dapat memetakan jumlah sebenarnya para PMKS dan lansia terlantar di seluruh desa di Sekadau. Semua akan kami data secara menyeluruh," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/11/2024).
Saat ini, pihaknya telah mendata 784 penyandang disabilitas yang tersebar di Kabupaten Sekadau. "Mereka telah kami bantu sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Angka ini meliputi berbagai jenis disabilitas, bukan hanya satu kategori," tambah Martinus.
Martinus juga menyebut bahwa setiap tahun, Dinsos Sekadau memberikan dana hibah kepada Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). Dana ini digunakan untuk mendukung kegiatan dan kebutuhan kelompok penyandang disabilitas.
"Kami juga rutin memberikan pelatihan dan bimbingan kepada pengurus PPDI. Baru-baru ini, kami menyerahkan 33 paket alat bantu, seperti tongkat piramid, alat bantu dengar, kursi roda, dan alat lainnya yang sangat dibutuhkan," ungkapnya.
Selain bantuan langsung, Martinus meminta pihak sekolah di Sekadau agar lebih inklusif terhadap penyandang disabilitas. Ia menegaskan bahwa anak-anak dengan berbagai jenis disabilitas juga berhak mengenyam pendidikan di sekolah umum, tanpa harus selalu diarahkan ke sekolah khusus.
"Kami berharap tidak ada diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, baik di lingkungan sekolah maupun tempat umum. Semua pihak harus mendukung mereka untuk mendapatkan hak yang sama," tutup Martinus.
Pendataan dan dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Sekadau. (tim/sb)