Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id – Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Keling Kumang, memulai pembangunan pabrik minyak makan merah di Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.Peletakan batu pertama pabrik minyak makan merah di Desa Gonis Tekam. (Foto:yt)
Peletakan batu pertama ini menandai langkah konkret dalam mendukung hilirisasi kelapa sawit yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan para petani lokal.
Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi, menjelaskan bahwa program hilirisasi ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah untuk mendirikan beberapa pabrik sejenis di berbagai daerah.
"Kami berharap, tahun ini dapat memulai pembangunan 6 hingga 8 pabrik. Setelah Sanggau, Sekadau kini menjadi bagian dari upaya ini," katanya pada Minggu (6/10).
Menurut Zabadi, dengan berdirinya pabrik minyak makan merah ini, para petani akan lebih terjamin dalam hal harga Tandan Buah Segar (TBS). Koperasi akan berperan besar dalam proses pengolahan sawit sehingga mampu memberi keuntungan yang lebih adil bagi petani.
"Hilirisasi seperti ini akan membuka peluang bagi petani untuk mendapatkan nilai tambah dari hasil olahan minyak sawit mentah atau CPO,” ujarnya.
Ketua APKS Keling Kumang, Mikael, mengungkapkan bahwa proyek pabrik minyak makan merah ini akan dimulai dengan pengolahan CPO. Dirinya optimistis pabrik ini bisa beroperasi sepenuhnya pada tahun 2027.
"Nantinya pabrik ini mampu mengolah 50 ton TBS per hari yang akan menghasilkan 10 ton CPO. Dari CPO tersebut, sekitar 7 ton minyak makan merah akan dihasilkan setiap harinya,” jelas Mikael.
Dia menambahkan, APKS saat ini menaungi lebih dari 1.000 anggota yang tergabung dalam 87 kelompok tani. Dengan adanya pabrik ini, ia berharap para petani sawit yang tergabung dalam APKS akan merasakan manfaat besar dari peningkatan ekonomi melalui hilirisasi produk sawit.
"Kami optimis kehadiran pabrik ini akan memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan petani," kata Mikael.
Dukungan penuh juga datang dari Pjs Bupati Sekadau, Frans Zeno. Dia mengatakan bahwa Pemkab Sekadau siap mendukung setiap langkah koperasi yang berinovasi dan memberikan nilai tambah bagi petani di daerah.
"Pembangunan pabrik ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan sektor ekonomi lokal,” ujar Zeno.
Frans Zeno juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Sekadau memiliki potensi besar di sektor koperasi. Saat ini tercatat ada 207 koperasi yang aktif, dengan total anggota mencapai lebih dari 77.000 orang atau hampir 35 persen dari total populasi.
"Ini menunjukkan betapa besar peran koperasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sekadau," tutupnya.
Pembangunan pabrik minyak makan merah ini diharapkan menjadi langkah penting dalam mengembangkan potensi sawit lokal sekaligus menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan bagi petani di Sekadau.