Sanggau Kalbar, Suaraborneo.id – Lembaga Bimbingan Belajar Go Go Lest Go berkolaborasi dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Sanggau dalam upaya pencegahan stunting melalui skrining anak. Kegiatan ini berlangsung di Go Go Lest Go, Kelurahan Tanjung Sekayam, dan diikuti oleh 22 anak berusia 18-24 bulan, terdiri dari 16 siswa Go Go Lest Go dan anak-anak dari masyarakat umum. Selasa (22/10/2024).Lembaga Bimbingan Belajar Go Go Lest Go berkolaborasi dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Sanggau dalam upaya pencegahan stunting melalui skrining anak. (Foto:tk)
Skrining ini mencakup pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan motorik anak. Nur Endah Wahyuni dari AIMI menjelaskan Program ini bertujuan untuk melihat tumbuh kembang anak balita.
"Kami mengevaluasi kemampuan anak-anak sesuai dengan usia mereka, mengingat masalah stunting yang semakin mengkhawatirkan.” ungkapnya.
Nur Endah juga menambahkan bahwa skrining anak sangat penting dilakukan, terutama setelah anak berusia dua tahun, karena biasanya mereka jarang dibawa ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Kerjasama dengan Go Go Lest Go ini sangat strategis, mengingat lembaga tersebut memiliki kelas toddler untuk anak usia 0-2 tahun.
“Sering kali, orang tua menghentikan imunisasi dan kunjungan ke Posyandu, sehingga tumbuh kembang anak tidak terpantau dengan baik,” ujarnya.
Ia juga menyatakan kebanggaannya bahwa Go Go Lest Go menjadi lembaga pendidikan pertama yang menjalin kerjasama dengan AIMI dalam pelaksanaan skrining anak. Dengan langkah ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak semakin meningkat di masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga lain untuk ikut berkontribusi dalam pencegahan stunting dan menjaga kesehatan anak-anak di Kabupaten Sanggau. (Tk)