Sekadau Kalbar,
(Suara Borneo) - PT. Agro Andalan berserta masyarakat bersepakat untuk membuka portal jalan yang
dilakukan warga desa Tapang Perodah pada 19 oktober 2024 lalu. Warga Tapang Perodah tuntut adat terhadap PT. Agro Andalan (Foto:anton)
Pemagaran tersebut dilakukan bentuk protes warga desa Tapang Perodah atas tidak cepat tanggap pihak PT. Agro Andalan menurunkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk perbaikan akses jalan keluar dari kampung tersebut, yang mana jalan yang dimaksud jika musim hujan sangat rawan dan licin bahkan jalan tersebut tiap hari dilewati anak-anak sekolah dan akses menuju puskesmas.
Dalam pertemuan tersebut pihak PT Agro Andalan setuju di kenakan adat agar pagar itu dibuka karena menurut pemangku adat setempat pagar itu di buat dengan adat, maka harus di bongkar dengan adat.
Pada saat pertemuan dengan warga Tampang Perodah, pihak perusahan mengatakan bahwa tidak ada material untuk menimbun jalan yang dimaksud, akan tetapi saat awak media melintas didalam HGU PT Agro Andalan terdapat ada Kuari Batu dan alat berat excavator di galian C tersebut.
Ketua Umum
Satria Borneo Raya (SABER) Agustinus pun angkat bicara dan
mengatakan bahwa Perusahaan hanya mau untung saja tidak mau
berkontribusi kepada masyarakat. Hal itu dibuktikan pada saat pertemuan dengan masyarakat setempat mengatakan bahwa
pihak PT. Agro Andalan mengatakan tidak ada material akan tetapi dalam HGU
terlihat jelas ada galian C nya, untuk kepentingan pribadi perusahaan mereka
saja sehingga wajar jika masyarakat marah dan melakukan pemagaran karena tidak
sesuai dengan prosedur," kata Agustinus. Sebuah alat berat excavator yang berada di lokasi kuari batu area PT. Agro Andalan (Foto:anton)
Awak media ini juga mengkonfirmasi kepada petinggi perusahaan PT. Agro Andalan, Imanuel Tibian. Ia mengatakan kepada awak media jika masih di dalam Hak Guna Usaha (HGU) sesuai surat dari Dirjen. Saat diminta suratnya Imanuel Tibian mengatakan, “sebentar saya carikan, ada baiknya tidak lagi yaaa pak berita-berita ya, kegiatan udah selesai,” kata Imanuel.
Dalam hal ini dan terkait galian C, seolah olah ada unsur pembiaran dari pemerintah daerah (Dinas terkait) dan pihak yang berwenan.
Sementara menejer CSR PT. Agro Andalan, Win, juga menyampaikan kepada awak media pada selasa 22 Oktober 2024, dalam percakapan tersebut Win menyampaikan, “gini sebetulnya kan ndak perlu juga sampai kayak gitu, kalau kita sudah berani gitu berartikan kita sudah ada komitmen gitu lo, artinya, yaa bagi saya kan ini sepanjang pakai buat kebutuhan kita, tidak kita komersil kan harusnya tidak ada masalah, kan begitu. Yang salah itu ketika kita komersilkan, itu kita jual entah ke siapa, ke pihak ketiga itu yang salah,” kata Win.
“Jadi sementara ini gini yang bisa saya sampaikan areal itu dulu sempat sudah ditinjau sama Kapolres, kemudian dari pihak apa Reskrim ada juga kesitu trus dari pak bupati, waktu itu pun ada juga ninjau, terkait dengan bagai mana legalitas dan sebagainya tunggu pak Im, pak Im sekarang posisinya masih cuti, hari jum'at dia baru datang,” kata Win.
“Yang pasti dari Polres. Kemudian waktu itu ada tim apa ya, saya lupa kerena yang ngantar pak Im. Ngapa bang kalau memang abang mau tau nantikan tunggu pak Im datang biar langsung komunikasi seperti apa saya pikir ndak usah terlalu apa aaaa, dibesar-besarkanlah ini kalau saya sendiri sebetulnya melihat ini kan untuk kepentingan perusahaan,” kata Win.
Penulis : A. Anton