Suara Borneo — Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI
2024 di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara yang berlangsung pada 9-20 September
2024 menjadi sorotan publik. Penyelenggaraan PON XXI di dua provinsi itu menuai
kritik lantaran fasilitas, kesiapan venue pertandingan, dan akomodasi atlet
yang tak sesuai dengan harapan.
Sejumlah kejadian memalukan tak dapat dihindari seperti atap GOR Futsal di Deli
Serdang yang bocor saat pertandingan berlangsung, akses jalan berlumpur saat
atlet menuju GOR Bola Voli Indoor Sumut, dan aksi adu jotos usai pertandingan
sepak bola putri di Stadion Mini Pancing Deli Serdang. Belum lagi
kejadian-kejadian yang seharusnya tidak perlu terjadi seperti kegagalan tim
kriket Sumut meraih medali emas karena faktor non teknis, yaitu keterlambatan
menjemput atlet ke lapangan.
Kondisi yang tak jauh beda juga terjadi di PON wilayah Aceh. Antara lain
terhentinya pertandingan cabor sepak bola putra karena Stadion Blang Paseh
Sigli tergenang air akibat guyuran hujan beberapa jam sebelumnya.
Satu “persoalan genting” yang dikeluhkan seluruh atlet di dua provinsi –
Sumatera Utara dan Aceh – adalah konsumsi.
Dilansir dari halaman VOA Indonesia, Penjabat Gubernur Sumut sekaligus Ketua
Panitia Besar (PB) PON Wilayah Sumut, Agus Fatoni, tak menampik adanya
kekurangan dan keterbatasan dalam penyelenggaraan PON XXI. Namun mereka
memastikan wilayah Sumut telah dinyatakan siap untuk menjadi tuan rumah PON
XXI.
“Menjelang pelaksanaan ini ada Mabes Polri memeriksa semua venue. Ada risk
management, dicek satu per satu apa risikonya dan yang harus dilakukan. Itu
yang kami benahi. Kesimpulannya di Sumut secara umum sudah siap semuanya. Namun
ada yang harus dilengkapi. Kami juga menyiapkan antisipasinya kalau terjadi
apa-apa,” kata Fatoni di Medan, Rabu (11/9).
Kemudian, Fatoni juga menanggapi soal akses jalan
menuju GOR Bola Voli Indoor Sumut yang viral di media sosial lantaran dalam
kondisi tergenang air dan becek. “Itu seperti yang saya sampaikan (GOR Bola
Voli) selesainya Desember 2024 sesuai kontrak dan baru dimulai (pembangunan)
bulan Juli. Itu (jalan becek) di bagian belakang memang belum siap dan terjadi
hujan. Kalau dari depan sudah siap,” ungkapnya.
Kendati kesiapan sarana dan prasarana PON Aceh-Sumut banyak dikritik. Namun
Fatoni tak terima jika gelaran PON Aceh-Sumut dikatakan sebagai yang terburuk
dalam sejarah pesta olahraga terbesar yang diikuti oleh seluruh provinsi di
Indonesia. “Kalau dibilang yang terburuk dari seluruh PON saya kira itu tidak
fair, ada kelebihan tapi kekurangannya pasti ada. Jadi bisa dilihat objektif
dan melihat langsung mana kala ada kekurangan disampaikan ke kami dan akan
dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Keluhan soal kesiapan venue pertandingan PON
XXI disampaikan oleh pelatih Tim Voli Putra Jawa Barat, Samsul Jais. Mereka
harus berlatih di GOR Bola Voli yang belum rampung. Tak tanggung-tanggung
mereka harus mengepel lapangan terlebih dahulu saat berlatih di GOR Bola Voli
Sumut Indoor. “Kami berlatih harus mengepel dahulu dan fasilitas (kamar mandi)
enggak ada. Tapi saya menginstruksikan dengan situasi apa pun Jawa Barat tetap
fight dan memberikan yang terbaik,” kata Samsul, Selasa (10/9).
Menurutnya, PON XXI tak sesuai dengan ekspektasi lantaran sarana dan prasarana
venue pertandingan jauh dari harapan. “Kami berasumsi bahwa ini multi-event
yang dilaksanakan empat tahun sekali tentu wah, tapi kenyataannya semua
khalayak bisa melihat. Sarana dan prasarana ya selama ada PON digelar di
Indonesia mungkin (baru) kali sekarang (kondisinya) seperti ini,” ucap Samsul.
Kendati demikian, Samsul tak mau ambil pusing dan
lebih memilih untuk fokus dengan persiapan timnya meskipun adanya keterbatasan
sarana dan prasarana di GOR Bola Voli Indoor Sumut. “Dengan situasi apa pun
kami sudah menguasai medannya. Atmosfer di sini kami sudah tahu dengan segala
keterbatasan ini, itu bukan urusan Jawa Barat. Itu urusan panitia,” tandasnya.
Anggota Komisi E DPRD Sumut, Hendro Susanto, mengatakan pihaknya telah
melakukan pengawasan terhadap pembangunan dan renovasi infrastruktur yang
digunakan untuk PON XXI. “Kami pastikan perhatian kita sudah cukup untuk
mendukung PON XXI. Namun memang pengerjaannya yang kami sedikit sedih karena
tidak dilaporkan oleh penyelenggara dan PB PON terkait dengan kelayakan venue,”
katanya kepada VOA.
Hendro mencontohkan renovasi GOR Futsal juga telah dilakukan sejak jauh hari
sebelum PON XXI bergulir. Namun faktanya GOR Futsal masih memiliki kendala
terutama di bagian atapnya. “Padahal jauh-jauh hari sudah dites dan ada bocor
di sisi kiri lapangan. Sudah ditambal ternyata masih bocor di sisi kanan. Kami
menyarankan penanganan yang lebih cepat dan sudah dilakukan penutupan di
seluruh atap GOR Futsal. Faktanya saat hujan turun masih bocor lagi yang
menunda pertandingan cabor futsal sehingga ini membuat kami prihatin,”
ungkapnya.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menuding pihak ketiga atau
pengembang yang membangun dan merenovasi venue PON XXI di wilayah Sumut tak
sungguh-sungguh dalam proses pengerjaannya.
“Kami minta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut
untuk tegas kepada pengembang atau pihak ketiga untuk memberikan sanksi agar
jangan buat malu Pemerintah Sumut. Kalau Dispora dan PB PON sudah berupaya
maksimal tapi memang pihak-pihak pengembang yang diduga tidak profesional dan
tak sungguh-sungguh,” ucap Hendro.
Untuk di Aceh saja, ada 18 venue yang dibangun, direhabilitasi dan direnovasi
dengan nilai anggaran mencapai Rp 811 miliar. Venue ini berada di Kota Banda
Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, dan Aceh Tengah.
Sementara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan mengalokasikan
sekitar Rp 516 miliar lainnya untuk menyukseskan pelaksanaan PON di dua
provinsi, baik untuk pertandingan dan kebutuhan panitia, hingga upacara
pembukaan dan penutupan.
PON XXI 2024 menjadi pesta olahraga pertama di tingkat nasional yang
dilaksanakan di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumut. Ada 65 cabang olahraga, 87
disiplin, dan 1.042 nomor pertandingan yang dilangsungkan antara tanggal 9-20
September. Upacara pembukaan diselenggarakan di Aceh, sementara upacara
penutupan akan dilakukan di Sumatera Utara. [aa/em]