Suara Borneo — Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, membacakan satu
persatu 13 nama kandidat yang maju dalam Pilkada 2024. Mereka akan berlaga di
Pilgub.
Bertempat di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (14/8) lalu, Ketua Umum DPP
PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kemudian menyerahkan surat rekomendasi
kepada bakal calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah dari partai
berlambang Banteng moncong putih itu. Dalam kesempatan tersebut, Megawati
mengatakan ada tiga syarat dalam pencalonan yang diusung PDIP.
"Saya sering bilang ke Hasto, kalau kamu panggil untuk calon, ada tiga hal
yang kamu harus tanya. Pertama, takutkah kamu? Pemimpin harus punya nyali.
Kedua, harus mau turun ke bawah bertemu akar rumput. Ketiga, punyakah kamu
uang? Untuk namanya apa itu bikin baliho, kampanye. Tiga itu poinnya,"
ujar Mega di hadapan ratusan pengurus dan Kader PDIP kandidat di Pilkada.
Seperti di kutip dari VOA, kandidat untuk Pilgub di pulau Jawa antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa Timur belum masuk daftar yang diumumkan. Bahkan kandidat PDIP untuk Pilwalkot Solo juga sama. Ketua DPC PDIP Solo, Hadi Rudyatmo pun angkat bicara.
"Ya tetap kita tunggu. Pendaftaran di DPC kan ada
kandidat 8 bacalon Wali kota dan 12 bacalon Wakil Wali kota Solo. Semua hasil
seleksi sudah kita kirim ke DPP PDIP. Kita nggak tahu ada yang daftar lewat DPD
atau DPP PDIP. Rekomendasi kan hanya untuk sepasang, 2 orang, kandidat Wali
kota dan Wakil Wali Kota. Semua saya serahkan ke Ketua Umum PDIP," ujar
Rudyatmo.
Megawati mengingatkan mereka yang mendapat rekomendasi PDIP di Pilkada 2024
bersama kader PDIP di daerah untuk terus bergerak ke lapisan masyarakat bawah.
"Belajarlah dari Bung Karno. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Ini sudah masuk dalam agenda Rakernas kemarin kan. Jadi kamu musti masuk ke tempat- tempat yang namanya kolong jembatan, temui anak-anak yang tidak bisa sekolah. Harus kalian sekolahkan. Coba bayangkan kondisi mereka papa. Itu tanggung jawabmu. Gubernur, bupati, walikota itu jabatan dan simbol negara," ungkap Megawati.
Informasi yang dihimpun VOA, PDIP akan kembali mengeluarkan
rekomendasi Pilkada pekan ini bagi daerah yang kemarin belum diumumkan ketua
umum PDIP menjelang masa pendaftaran.
Tetapi, tidak hanya PDIP yang memberi rekomendasi kandidat di Pilkada 2024
DPP Partai Demokrat menyerahkan surat rekomendasi kepada 100 calon kepala
daerah tingkat kabupaten/kota di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis
(8/8) malam. Kandidat itu banyak didominasi kader utama Partai Demokrat.
Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyerahkan surat
rekomendasi partai kepada 13 bakal calon kepala daerah yang diusung pada
Pilkada 2024. Senin lalu (5/8).
Peneliti dan akademisi Universitas Slamet Riyadi Solo, Doktor Suwardi, mengatakan pemilihan kandidat yang mendapat rekomendasi parpol, menjalani proses lama. Kader atau tokoh nonkader yang diusung parpol sangat selektif,” tegas Suwardi.
"Masyarakat memilih pada political personal, bukan
hanya dari sisi kader parpol. Political personal itu popularitas, tingkat
kesukaan atau kecocokan, akseptabilitas dan elektabilitas. Jadi apakah kandidat
itu kader atau bukan kader, bagi parpol itu bisa menjamin kemenangan ya jelas
akan berorientasi ke sana. Parpol mana sih yang nggak pengin menang di
konstetasi. Kalau di dalam internal parpol ada kader political personal bagus
ya akan dipilih tapi kalau ada tokoh di luar parpol yang lebih unggul ya jelas
akan diambil parpol itu. Realistis lah," ujar Suwardi kepada VOA.
Lebih lanjut Suwardi menjelaskan strategi pemilihan kandidat di partai pollitik
berjenjang. Ada kader parpol yang merambah karir politik sejak dari bawah
sebagai bentuk apresiasi loyalitas dan potensi meraup suara dominan masyarakat.
Kader senior atau kader muda, katanya, tetap dipertimbangkan. [ys/ka]
Sumber : VOA