Kegiatan MPLS saat dikunjungi oleh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Kalimantan Barat (foto Antonius) |
Dalam kegiatan MPLS ini, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Kalimantan Barat, Ibu Rita Hastarita, S.Sos, M.Si turut hadir untuk memberikan dukungan.
Kepala SMAN 1 Ngabang, Thomas Edison, beserta guru-guru SMAN 1 Ngabang hadir mendampingi kegiatan ini.Dalam sambutannya, Rita Hastarita, S.Sos, M.Si menekankan pentingnya siswa-siswa SMA memiliki kemampuan berpikir kritis. Ia mengajak siswa-siswa untuk mampu mencerna dan menyikapi apa yang disampaikan oleh guru-guru, bukan sekadar pasif menerima informasi. Ibu Rita juga menyoroti pentingnya komunikasi dua arah antara guru dan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang memupuk keberanian untuk berbicara.
Masa MPLS ini juga diisi dengan pemberian materi-materi penting yang harus dipahami oleh para pelajar.Setelah penyampaian sambutan dan sesi tanya jawab, mereka semua bersama-sama melakukan penandatanganan Deklarasi Anti Perundungan dan Kekerasan di sekolah. Tidak hanya kepala dinas pendidikan dan kebudayaan serta kepala sekolah, para guru dan siswa-siswa peserta MPLS pun ikut menandatangani deklarasi tersebut.
Ini merupakan langkah konkret yang diambil oleh siswa SMAN 1 Ngabang dalam mendukung pendidikan berkualitas dan mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dari perundungan dan kekerasan." Semoga deklarasi ini dapat menjadi tonggak dalam menciptakan sekolah-sekolah yang inklusif, damai, dan ramah bagi semua siswa," harap Rita. (Anton)