Fran Dawal, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sekadau. (Foto:SB) |
Meskipun Disdikbud Kabupaten Sekadau menerima alokasi DAK terkecil di wilayah Kalimantan Barat, yakni hanya Rp 2,1 miliar dari total DAK proyek SMP yang berjumlah Rp 129 miliar, Fran Dawal tetap optimis bahwa pembangunan di sektor pendidikan di Kabupaten Sekadau akan berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
"Berapa pun dana bantuan pemerintah yang kami terima tetap akan kami manfaatkan secara maksimal sesuai regulasi dan juknis pengelolaan DAK, karena dilakukan secara kontraktual dan sudah tentu akan melibatkan pihak ketiga dalam kegiatan ini," jelas Fran Dawal.
Untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan harapan, Disdikbud Kabupaten Sekadau telah membentuk tim khusus pengawasan bersama Inspektorat Kabupaten Sekadau.
“Kami telah membentuk tim khusus pengawasan bersama Inspektorat Kabupaten Sekadau agar hasil proyek SMP tersebut sesuai ekspektasi, karena kami tahu bahwa setiap rupiah untuk kegiatan proyek ini adalah uang rakyat,” imbuhnya.
Fran Dawal berharap agar pengelolaan proyek DAK dapat selalu bersinergi dengan seluruh stakeholder untuk bersama-sama membangun pendidikan di Kabupaten Sekadau dan Kalimantan Barat pada umumnya.
"Dengan sinergi yang baik, kami optimis bisa membangun pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Sekadau," pungkas Fran Dawal.
Informasi ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi masyarakat dan stakeholder agar terus mendukung dan mengawasi pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Sekadau. (red)