Sintang, Kalbar||Suara Borneo - Kepala Kantor Kementerian
Agama (Kakan-Kemenag) Kabupaten Sintang H. Ikhwan Pohan membuka kegiatan Seminar
Pembinaan Keluarga Katolik yang merupakan program Bimas Katolik Kantor Kemenag
Kabupaten Sintang yang dilaksanakan di Aula Biara Monfort Teluk Menyurai. Jum’at
(22/3/2024).Seminar
Pembinaan Keluarga Katolik yang merupakan program Bimas Katolik Kantor Kemenag
Kabupaten Sintang yang dilaksanakan di Aula Biara Monfort Teluk Menyurai. Jum’at
(22/3/2024).
Kakan Kemenag Sintang H. Ikhwan Pohan menyampaikan kegiatan ini penting untuk dilaksanakan sebagai salah satu program Bimas Katolik Kemenag Sintang dalam menanamkan nilai beragama dalam berkeluarga secara khusus keluarga Katolik.
Ditengah kehidupan saat ini lanjut dia, nilai agama di tengah masyarakat mengalami penurunan karena dipengaruhi kemajuan zaman.
“Maka, kegiatan ini harus dilaksanakan untuk mengingatkan kita kembali akan nilai dan ajaran agama. Dan kegiatan ini untuk meningkatkan keimanan kita dalam hal menjalani kehidupan berkeluarga,” ujarnya
“Saya berpesan para peserta kegiatan bisa menjadi contoh dan agen dalam penerapan nilai agama Katolik yang baik pada sebuah keluarga. Saya berharap keluarga-keluarga yang ada bisa menjadi bahagia baik di dunia maupun akhirat, bahagia di gereja dan dirumah,” imbuhnya
Ikhwan mengatakan, kalau di rumah tangga sudah baik, maka individunya juga akan baik, gereja juga akan baik.
“Sebagai masyarakat yang beragama, maka agama menjadi inspirasi bagi kehidupan kita sehari-hari,” kata H. Ikhwan Pohan.
Sementara itu, Matius Pahan Apri, Kasi Bimas Katolik pada Kemenag Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa pembangunan keluarga menjadi salah satu isu pembangunan nasional dengan penekanan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga.
Keluarga sejahtera merupakan pondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan dan keberlanjutan pembangunan. Konsep ketahanan keluarga menjadi salah satu pedoman dasar untuk mengetahui hal yang dibutuhkan guna menciptakan suatu keluarga yang kokoh. Ketahanan keluarga dapat dimaknai sebagai suatu kondisi keluarga yang memiliki keuletan, ketangguhan, serta kemampuan fisik atau kesehatan jasmani, modal materil, serta kesehatan mental untuk dapat hidup secara mandiri. Selain itu lanjutnya, dapat dimaknai juga sebagai kemampuan keluarga mengembangkan dirinya untuk dapat hidup secara harmonis, sejahtera, dan bahagia di tengah masyarakat.
Menurutnya, keluarga perlu dibina dan dikembangkan kualitasnya agar menjadi keluarga sejahtera serta menjadikan sumber daya manusia yang efektif bagi pembangunan nasional.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan satu hari penuh, diikuti 32 peserta yang berasal dari Paroki-Paroki di wilayah Keuskupan Sintang, Kabupaten Sintang,” jelas Matius Pahan Apri
“Kami menghadirkan 3 narasumber yakni Pimpinan Biara Monfort, Romo Yohanes Kurniawan Jawa, SMM, Aktifis Komisi Keluarga Keuskupan Sintang, Awet Sandi dan Pastor Biara Monfort, Romo Marselinus Ngebu, SMM. Tema kegiatan adalah Keluarga Berkualitas sebagai Fondasi Ketahanan Keluarga,” tutup Matius Pahan Apri. (sj)