Pj. Gubernur
Kalimantan Barat dr. Harisson, didampingi Kepala Dinas
Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar, Windy
Prihastari, meresmikan Taman Wisata Bukit Semugang. Foto:ist |
Destinasi wisata yang terletak di Desa Sebindang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, menawarkan panorama menakjubkan berpadu fasilitas lengkap. Kedekatannya dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Nanga Badau, hanya 20 menit, menjadikannya sebagai incaran potensial wisatawan Malaysia.
"Sering kita temukan, orang berjalan ke Badau, nyebrang ke Malaysia untuk melihat Hidro di Lubuk Antuk dan belanja di pasar Lubuk Antuk. Ini sebenarnya patut kita sayangkan, karena malah menjadi devisa bagi mereka, bukan kita. Ini penting kita optimalkan, untuk meningkatkan destinasi wisata domestik. Bukit Semugang punya kekuatan besar menjadi destinasi wisata unggulan Kalimantan Barat," ungkap Pj Gubernur Harisson. "Alam elok dan fasilitasnya akan memikat pengunjung."
Namun, tak hanya mengoptimalkan destinasi wisatanya, ia berharap ada spot kuliner dan ekonomi kreatif yang mampu menjadi daya tarik sendiri sebagai penopang destinasi unggulan perbatasan ini.
“Saya berharap ini semakin berkembang. Kita akan terus promosikan. Minimal, masyarakat kita tertarik kesini, malah kalau bisa dari sebelah kita buat agar mereka tertarik kesini. Terkait permasalahan - permasalahn yang bisa menghambat, akan kita dorong untuk bisa segera diselesaikan. Harapannya, agar roda perekonomian perbatasan juga menggeliat,” pungkas Harisson.
Di tempat yang sama, Kadisporapar Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari mengungkapkan destinasi wisata Bukit Semugang ini merupakan destinasi baru yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri. Harapan besar pun disematkan kepadanya untuk terus mengembangkan Bukit Semugang ini. Peningkatan fasilitas diprioritaskan agar taman wisata ini bersaing di ranah nasional. Hal ini, menjadi peluang yang baik karena Kalbar berhasil menjadi Provinsi ke 6 terbanyak kunjungan wisatawannya.
“Namun, hal ini juga harus ditopang sebagaimana 7 indikator wisata desa yang salah satunya harus memiliki galeri yang menampilkan dan menjual produk ekonomi kreatif masyarakat lokal,” ucap Windy.
Dirnya juga menjelaskan bahwa saat Natan dan Tahun Baru (nataru) kemarin, sebanyak 250 ribu wisatawan mengunjungi destinasi yang ada di Kalimantan Barat.
“Itu menarik. Kami juga akan selalu berbenah di semua aspek. Jangan lupa ini juga harus ditopang dengan paket - paket wisata. Disini juga harus ada atraksi- atraksi yang unik, ya seperti yang sudah ada yaitu Flying fox dan naik sepeda. Berdasarkan survei internasional, alasan wisatawan berkunjung tak hanya keindahan alamnya. Tapi mereka berkunjung karena kuliner, budaya, event baru lah keindahan alam. Ini penting bagi pengelola untuk terus meningkatkan strategi dalam promosi,” terang Windy.
Ia juga berharap, Kapuas Hulu mengambil peran besar pada acara Rakornas Kepariwisataan yang akan digelar akhir Februari mendatang di Pontianak. Gelaran ini diharapkan menjadi pemantik bagi Kalimantan Barat untuk menggeliatkan sektor pariwisata yang ada di Bumi Khatulistiwa ini.
“Pada tanggal 23 Februari nanti kita akan menjadi tuan rumah, Rakornas kepariwisataan pertama yang digelar di Kalbar. Kami siapkan stand food kuliner di aula Garuda. Nah, Kapuas Hulu silahkan dapat menyiapkan paket - paket wisata juga menampilkan produk ekonomi kreatif," uajrnya
Taman wisata Taman Wisata Bukit Semugang ini juga memiliki pemandangan alam yang indah, berupa hamparan bukit dan hutan yang hijau. Selain itu, taman wisata ini juga dilengkapi dengan air terjun yang menambah keindahannya. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Taman Wisata Bukit Semugang memiliki peluang yang besar untuk menjadi destinasi wisata Kalbar unggulan di Kalimantan Barat.(adpim)