Sekadau Kalbar,
SB - Pemerintah kabupaten Sekadau melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) gencar melakukan Fogging. Hari ini
dilakukan di sekitaran Sekadau kota yakni di desa Mungguk dan desa Sungai Ringin.Kepala Dinkes PP dan KB kabupaten Sekadau, Henry Alpius (kiri). Foto:ist
“Kegiatan Fogging tersebut untuk penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pemberantasan sarang nyamuk,” kata Kepala Dinkes PP dan KB kabupaten Sekadau, Henry Alpius kepada media ini. Sabtu (20/10/2023)
“Selain itu juga dilakukan Fogging di dusun Segori Merah Air dalam rangka antisipasi peningkatan kasus DBD mengingat kasus DBD cukup tinggi di Sekadau Hilir,” timpalnya.
Henry Alpius juga memaparkan data terkini jumlah penderita DBD per Puskemas yang ada di kabupaten Sekadau yakni ; Sekadau Hilir 38, SP 3, 1 (satu), Simpang Empat, 4, rawak, 7, Tapang Perodah 6, Nanga Taman, 6, Nanga Mahap, 1, Sungai Ayak, 7, Belitang, 65, Balai Sepuak, 10 dan total penderita DBD kabupaten 142.
Atas nama Dinkes PP dan KB kabupaten Sekadau Henry mengimbau kepada masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk,dengan 3M Plus yaitu; Menguras atau membersihkan tempat yang sering menjadi penampungan air minimal seminggu sekali, Menutup rapat tempat-tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat bertelur, Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk+memelihara ikan jentik nyamuk,menggunakan minyak atau lutions anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong-royong membersihkan lingkungan, jangan menggantung pakaian, meletakan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, meberikan abate pada penampungan air yang susah dikuras, menggunakan kelambu saat tidur siang maupun malam.
“Mengingat pada saat ini terjadi peningkatan pada kasus DBD, oleh sebab itu kita bersama-sama untuk melaksanakan penanggulanganDBD ini dengan cara; Pertama, melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan terus menerus untuk melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan di lingkungan kita masing-masing. Yang kedua, saya mengharapkan apabila terjadi dan menemukan anak mengalami gejala demam yang tidak turun dan terus menerus maka segeralah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Fasyankes baik di Puskesmas maupun rumah sakit,” imbaunya.
“Dengan demikian maka kita dapat melaksanakan dan mencegah terjadinya penyebaran kasus demam berdarah dan terjadinya wabah demam berdarah di kabupaten Sekadau,” jelas Henry Alpius. (red)