Foto: Gijik (35 tahun) yang diduga tewas tertembak saat aksi di PT HMBP Seruyan, provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu (07/10/2023) (Foto/Ist) |
Korban diduga tertembak saat bentrok massa TBBR dengan Polri terkait konflik ganti rugi lahan PT HMBP (Hamparan Massawit Bangun Persada) masalah ganti rugi lahan 443 hektar dan penguasaan lahan 1.175 hektar.
Kepastian tewasnya anggota TBBR tertembak tersebut sesuai surat yang dikeluarkan oleh DPP TBBR, Nomor 046/ DPP-TBBR/X/2023.
Dewan Pengurus Pusat TBBR ditandatangani Ketua, Sadar dan Sekretaris Jenderal, Amandus Yonathan, memberi mandat kepada TBBR Provinsi Kalimantan Tengah dan kabupaten Seruyan untuk melakukan penyelesaian konflik ganti rugi lahan PT Hamparan Massawit Bangun Persada (HMBP) dengan melakukan investigasi secara lebih menyeluruh.
Dalam video yang beredar di media sosial terlihat warga yang diduga tewas terkena rikoset peluru karet tertembak di bagian dada dalam jarak dekat.
Kapolres Seruyan, AKBP Ampi Mesias Von Bulow, dikonfirmasi mengenai peristiwa tersebut engan memberikan komentar. Pertanyaan yang disampaikan media ini melalui WA juga hanya dibaca tanpa dibalas, Sabtu malam
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji melalui keterangan persnya, mengatakan, kejadian di Seruyan bermula saat pihaknya melakukan pengamanan dan mendapat penghalangan oleh masyarakat.
Saat itu lanjut Erlan Munaji, masyarakat datang dengan membawa senjata tajam, baik itu berupa Ketapel maupun Dodos dan sebagainya.
“Polri berupaya memberikan imbauan menghalang masyarakat, namun mereka terus melakukan penyerangan pada kami,” katanya.
Erlan, memastikan, tahapan yang dilakukan dari pihak kepolisian mulai dari imbauan, gas air mata dan peluru hampa serta peluru karet sudah sesuai SOP.
Sementara terkait tewasnya satu orang di lokasi kejadian, dirinya masih akan memastikan ke lapangan seperti apa yang terjadi sebenarnya.
Sementara terkait informasi terhadap korban nanti akan di update,” pungkasnya. (TN)