Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id - Sejak minggu lalu per tanggal 20 Juni sampai hari ini harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Sekadau terjun bebas lagi. Bahkan, sejak Sabtu kemarin hingga hari ini ada yang hanya menerima TBS 1.000 rupiah. Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Gerindra, Yodi Setiawan.
Menyikapi masalah TBS ini, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sekadau, Yodi Setiawan meminta pemerintah untuk mencari solusi terkait anjloknya harga TBS.
"Saya berharap kepada pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Sekadau selalu hadir untuk melihat kebutuhan masyarakat. Sawit ini adalah salah satu sumber pendapatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Sekadau," kata Yodi Setiawan kepada Suaraborneo.id, Minggu (26/6/2022) sore.
Legislator Gerindra ini berharap pemerintah daerah punya solusi dalam mengatasi masalah harga TBS yang kembali anjlok.
Menurutnya, Pemerintah daerah mesti bergerak mengontrol harga TBS di beberapa Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Sekadau.
Sebab kata Yodi, ada beberapa PKS yang membeli TBS dengan harga dibawah ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan atau pemerintah.
"Kalau saya melihat harga TBS yang dibeli oleh PKS sekarang jauh dibawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya.
"Apabila ada PKS yang melanggar ketetapan harga dari pemerintah, segera berikan sanksi," tegas Yodi.
Diketahui, pada hari ini Bupati Sekadau meninjau PKS milik PT. Permata Hijau Sarana (PHS) di dusun Nanga Gonis, desa Merapi, Kecamatan Sekadau Hilir.
"Dengan adanya kunjungan Bupati Sekadau ke PKS, kita berharap ada titik temu terkait anjloknya harga TBS," tutup Yodi Setiawan.
Salah satu warga Sekadau Hulu, Afu menerangkan, mulai kemarin Sabtu tanggal 25 Juni ada 2 PKS yang tidak menerima TBS eksternal atau buah luar, kecuali TBS petani plasma, sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan dengan alasan penuhnya tangki penyimpanan karena belum ada penjualan CPO. (red)