Sintang Kalbar, Suaraborneo.id - Guna menghindari dampak virus Covid-19, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Rudy Andryas mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan melakukan aktivitas bercocok tanam di rumah masing-masing.
Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Rudy Andryas.
“Masyarakat saya imbau, ayo mari kita bercocok tanam dengan memanfaatkan pekarangan untuk singkong, ubi jalar, jagung, sayur-sayuran dan lainnya,” ajak Rudy Andryas.
Ajakan tersebut bukan tanpa alasan, ditengah pandemi penyebaran Covid-19 yang makin meluas di berbagai kota, khususnya di Kabupaten Sintang, dikhawatirkan berimbas pada minimnya pasokan umbi-umbian dan jenis sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat.
“Upaya bercocok tanam ini untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan terburuk dari penyebaran covid-19, seperti adanya lockdown lokal di beberapa daerah. Sehingga menyebabkan suplai pasokan sayur-sayuran dan umbi-umbian menjadi terganggu,” ujarnya.
Melakoni aktivitas bercocok tanam, lanjut Rudy Andryas, untuk memanfaatkan waktu luang selama dianjurkan pemerintah tetap berada di rumah.
“Mengisi waktu dengan bercocok tanam ini akan lebih produktif sebagai upaya pemenuhan kebutuhan baik secara individu atau orang banyak. Mari Kita manfaatkan waktu semaksimal mungkin,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, dengan bercocok tanam, diharapkan hasil panennya dapat menstabilkan harga jual umbi-umbian dan jenis sayuran di pasaran.
“Dan ini akan jauh lebih bagus bagi perekonomian masyarakat nantinya,” kata dia
Rudy Andryas menambahkan, dirinya sudah melakukan aktivitas kegiatan mengolah lahan untuk ditanami beberapa jenis sayuran, dengan memanfaatkan halaman belakang rumah yang dinilai potensial untuk ikut menekuni budidaya pertanian.
“Selain itu, saya juga meminta kita semua untuk bisa bersama-sama dengan pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19, yaitu dengan cara mematuhi protocol kesehatan, dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas,” pungkasnya. (**)
