Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam serangan maut hari Kamis (26/8) di bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Sedikitnya 103 orang tewas, 90 orang Afghanistan dan 13 anggota militer AS, kata Pajhwok, kantor berita utama Afghanistan, dan Pentagon, dalam apa yang disebut Guterres sebagai serangan “teroris” sewaktu kerumunan orang Afghanistan berkumpul di bandara, berupaya melarikan diri dari negara itu dalam hari-hari terakhir evakuasi udara besar-besaran setelah Taliban baru-baru ini mengambil alih
Dalam pengarahannya, Dujarric mengatakan kepada wartawan, “Insiden ini menggarisbawahi fluktuatifnya situasi di lapangan di Afghanistan, tetapi juga memperkuat tekad kami sementara kami terus memberikan bantuan darurat di berbagai penjuru negara ini sebagai dukungan bagi rakyat Afghanistan.”
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mencuit bahwa ia dengan “keras” mengecam “serangan teroris yang mengerikan” dan bahwa prioritas aliansi “tetap mengevakuasi sebanyak mungkin orang ke tempat aman sesegera mungkin.”
Sementara itu juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan, “Kami mengecam keras insiden mengerikan ini dan akan mengambil setiap langkah untuk membawa pelakunya ke muka hukum.”
Menurut laporan berbagai media, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
PM Inggris Boris Johnson menggambarkan serangan itu “biadab.” Ia juga mengatakan serangan-serangan itu menggarisbawahi pentingnya melanjutkan evakuasi “dengan cara secepat dan seefisien mungkin dalam jam-jam yang tersisa bagi kami” sebelum tenggat 31 Agustus.
Setelah serangan pertama, kementerian transportasi Inggris mengeluarkan peringatan kepada maskapai-maskapai penerbangan agar pesawat menghindari terbang di bawah ketinggian 7.620 meter di atas Afghanistan.
Dalam sebuah cuitan hari Kamis, anggota DPR AS Peter Meijer, yang baru-baru ini dikritik karena melakukan kunjungan “rahasia” ke Kabul untuk menyaksikan langsung kekacauan di bandara internasional, menyebut serangan itu “skenario mimpin buruk yang kami khawatirkan sebelumnya.”
Komite Hubungan Luar Negeri Senat menyebut serangan itu dilakukan “secara pengecut.”
“Ini adalah krisis kemanusiaan penuh dan pemerintah kita harus mengamankan bandara dan mengevakuasi banyak warga negara AS dan warga Afghanistan yang rentan yang berusaha keras meninggalkan negara ini,” demikian cuitan yang diposting di akun komite tersebut.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengutuk “serangan pengecut dan tidak manusiawi di bandara Kabul,” sedangkan Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyerukan dilanjutkannya evakuasi dari bandara. [uh/ab]
Sumber : VOA