Vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotechditawarkan kepada publik di Singapura untuk pertama kalinya sejak Jumat (18/6). Beberapa klinik swasta melaporkan permintaan yang luar biasa dari warga atas vaksin tersebut, meskipun vaksin saingan yang memiliki kemanjuran jauh lebih tinggi sudah tersedia.
Singapura telah memvaksinasi hampir setengah dari 5,7 juta penduduknya dengan setidaknya satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Kedua vaksin tersebut menunjukkan tingkat kemanjuran lebih dari 90%, dibandingkan dengan Sinovac yang hanya memiliki tingkat efikasi sebesar 51%.
Awal pekan ini, otoritas kesehatan di Indonesia memperingatkan bahwa lebih dari 350 pekerja medis telah tertular COVID-19 meskipun telah divaksinasi dengan Sinovac dan puluhan nakes lainnya juga dirawat di rumah sakit. hal tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang kemanjuran Sinovac terhadap varian COVID-19 baru yang lebih menular.
Sejumlah orang yang bergegas untuk mendapatkan vaksinasi Sinovac pada hari pertama ketersediaannya di Singapura adalah warga negara China, yang merasa akan lebih mudah untuk melakukan perjalanan pulang ke China tanpa melalui karantina.
Singapura mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac oleh klinik kesehatan swasta menyusul persetujuan penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal bulan ini. Singapura mengatakan sedang menunggu data penting dari Sinovac sebelum memasukkannya ke dalam program vaksinasi nasional.
Sementara itu, pihak berwenang telah memilih 24 klinik swasta untuk mengelola stok 200.000 dosis yang ada saat ini. Klinik mengenakan biaya antara S$10-25 per dosis atau setara dengan Rp110.000-Rp270.000. [ah]
Sumber : VOA