Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Partai Hanura, Liri Muri,.SE |
Sekadau Kalbar, suaraborneo.id - Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Partai Hanura, Liri Muri mengatakan, secara umum, Covid-19 merupakan musuh bersama seluruh dunia.
"Tetapi secara daerah, saya sangat miris melihat situasi di daerah Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau, banyak petani disana yang di dinyatakan positif Covid-19, diduga oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Liri Muri kepada wartawan, Selasa (25/5)
Liri menyebut, di kampung Gelumbang dan di dusun Dandi banyak yang terkonfirmasi Covid-19.
"Contoh, anak seorang petani dari Desa Sebetung sekolah di Pontianak. Di Pontianak sudah di swab dan hasil swabnya negatif. Sampai di kampungnya (Desa Sebetung) di swab di Puskesmas, hasilnya jadi positif. Inilah maksud saya mengcovidkan orang," ujarnya
"Saya selaku perwakilan masyarakat di 3 kecamatan Belitang khususnya dan Kabupaten Sekadau pada umumnya sangat menolak cara itu. Mungkin ada dasar mereka melakukan itu karna aturan. Sesuai dengan situasi daerah ini aturan pemerintah menurut saya dalam tanda kutip. Kalau situasi daerahnya aman, anggaran juga disesuaikan. Sekarang situasi daerah ditingkatkan menjadi merah, menjadi situasi yang tidak aman sehingga anggaran juga mengikuti. Ini menurut saya adalah pelaku yang tidak benar," tambahnya.
"Saya minta kepada pemerintah Kabupaten Sekadau, Provinsi dan Pusat, Covid-19 saya benarkan memang ada, tapi jangan sembarangan menyatakan seseorang positif Covid-19. Karna banyak keluarga dan masyarakat saya yang di divonis positif Covid-19, sementara mereka sampai hari ini sehat-sehat saja," jelasnya lagi
"Miris sekali kita melihat situasi seperti ini, masyarakat tidak bisa ke kebun, tidak bisa ke ladang karna takut dengan Covid-19. Ini sudah terlalu tabiat-tabiat oknum seperti ini. Saya minta penegak hukum juga berlaku adil dalam hal ini, karna ini berkaitan dengan anggaran besar 4-12 persen di potong dari APBD," timpalnya
Dengan demikian, Liri minta untuk maksimalkan anggaran tersebut betul-betul untuk kepentingan kesehatan. Bukan hanya prosedur kesehatan tetapi alat-alat kesehatan juga penting sekali dibelanjakan.
"Yang jadi pertanyaan saya juga, mahasiswa kuliah di Pontianak, sudah di swab disana dan hasilnya negatif, di swab di Puskesmas (di kampungnya) hasilnya postitif. Artinya 2 alat ini beda kualitasnya. Atau manusianya yang berbeda?. Atau alatnya yang tidak berkualitas?. Anggarannya kemana?," tanya Liri
Legislator Hanura ini juga mepertanyakan soal vaksinasi di Kabupaten Sekadau. PNS, Pegawai, Guru memang sudah di vaksin.
"Yang petani ada tidak di vaksin?. Katanya berjuang untuk masyarakat dan petani. Anggaran Covid-19 itu sangat besar," pungkasnya. (tim)