Ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina berpawai menuju Kedutaan Besar AS di Jakarta yang dijaga ketat, Selasa (18/5). Mereka menuntut diakhirinya serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Sambil mengibar-ngibarkan bendera Indonesia dan bendera Palestina, serta poster-poster bertuliskan “Bebaskan Palestina”, beberapa ratus pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang sebuah jalan utama di Jakarta yang membentang di luar kedutaan itu. Lebih dari 1.000 polisi dikerahkan di sekitar kompleks tersebut, yang diblokir oleh pemisah jalan beton.
Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel dan tidak ada Kedutaan Besar Israel di Indonesia.
Satu kelompok pengunjuk rasa, yang diorganisir oleh kelompok Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), meneriakkan “Allahu Akbar” dan “Kebebasan untuk Palestina'' saat mereka berpawai. Spanduk-spanduk dan poster-poster mereka mengecam serangan udara di Gaza dan mengecam dukungan kuat Amerika terhadap Israel.
Kelompok lain, yang diorganisir oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), menggelar aksi serupa beberapa ratus meter dari kedutaan. Mereka meneriakkan “Selamatkan Palestina'' saat berpawai melalui pusat kota Jakarta menuju kantor misi PBB.
Protes-protes serupa yang diorganisir oleh serikat-serikat pekerja berlangsung pada waktu yang sama, Selasa, di kota-kota lain di Indonesia, termasuk di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Makassar dan Riau.
Pihak berwenang memperingatkan para demonstran untuk menjaga jarak sosial selama demonstrasi untuk mencegah penyebaran virus corona.
Indonesia telah lama menjadi pendukung kuat Palestina dan Presiden Joko Widodo sudah menyatakan mengutuk serangan udara Israel tersebut.
“Agresi Israel harus dihentikan, '' cuit Jokowi, Minggu (16/5), di Twitter.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Minggu (16/5) malam, Jokowi, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dan meredakan situasi.
Ketiga pemimpin negara mayoritas Muslim di Asia Tenggara itu juga mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menjamin keamanan dan perlindungan warga sipil Palestina. Mereka juga menyerukan agar Majelis Umum PBB segera menghasilkan resolusi untuk mengakhiri kekejaman terhadap rakyat Palestina.
Israel mengatakan, saat ini akan melanjutkan serangannya terhadap Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, sementara AS mengisyaratkan tidak akan menekan kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata meski Presiden Joe Biden mengatakan ia mendukungnya.
Setidaknya 212 warga Palestina tewas dalam serangan udara sepekan lalu, termasuk 61 anak-anak dan 36 perempuan, dengan lebih dari 1.400 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sepuluh orang di pihak Israel, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan seorang tentara, tewas dalam serangan roket yang diluncurkan dari kawasan sipil di Gaza menuju kawasan sipil di Israel. [ab/uh]
Penulis: VOA