LANDAK, suaraborneo.id - Untuk menghindari informasi data ganda bagi penerima vaksin COVID-19, Pemerintah Kabupaten Landak akan menggunakan Sistem Informasi Satu Data yang dibuat pemerintah dengan menunjuk dua BUMN, PT Bio Farma dan PT Telkom.
Hal ini semakin diperkuat dengan diadakannya kegiatan penguatan kapasitas bimbingan teknis (Bimtek) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan peserta administrator Primary Care (Pcare) masing-masing sebanyak 4 orang dari seluruh Puskesmas Kabupaten Landak yang bertempat di Hotel Hanura, Rabu (06/01/21).
Dalam arahannya Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Pius Edwin Wiwin memaparkan perlunya pelaksanaan kegiatan ini mengingat hal ini merupakan arahan dari pemerintah pusat untuk segera bersiap diri.
"Jumlah warga kita yang akan menerima vaksin sebanyak 263 ribu, dengan demikian maka kita harus secepat mungkin menyikapi arahan ini supaya semua terdata tanpa tertinggal. Sedangkan untuk tenaga kesehatan kita di Kabupaten Landak sudah siap bertugas, adapun tenaga kesehatan kita sebanyak 1.379 yang akan mendapat vaksin," papar Pius.
Lebih lanjut saat membuka kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Subanri menegaskan bahwa pentingnya kegiatan ini lantaran berkaitan dengan keselamatan warga Kabupaten Landak sehingga dirinya meminta semua peserta untuk serius mengikuti pelatihan ini.
"Saya meminta semua peserta untuk serius dalam mengikutinya. Jangan main-main karena ini berkaitan dengan hidup orang banyak dan pastikan semua terdata sesuai dengan arahan yang disampaikan. Nanti jika kurang mengerti maka kami silahkan untuk bertanya hingga memahami teknis input data dan sebagainya, karena kalian ini yang bertanggungjawab dalam data penerima vaksin," tegas Subanri.
Sementara itu terkait vaksin Covid-19, Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa Kabupaten Landak tetap mengikuti arahan pemerintah pusat dan provinsi dalam melakukan vaksinasi COVID-19.
"Sesuai arahan maka untuk klaster pertama prioritas vaksinasi yakni tenaga kesehatan, TNI-POLRI dan orang dewasa yang sehat. Tapi melihat jumlah vaksin yang ada di Indonesia maka yang pertama mendapat vaksin ini yakni tenaga kesehatan. Sedangkan untuk pendataan juga sudah kita lakukan bagi tenaga kesehatan, TNI-POLRI dan kemudian untuk masyarakat secara umum juga sudah namun untuk teknis pelaksanaannya nanti kita tetap menunggu jumlah yang akan didistribusi ke Kabupaten Landak," ucap Bupati Landak.(MC/Anton)