KAYONG UTARA, suaraborneo.id - Pekerjaan rehabilitasi sarana dan prasarana air bersih Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, yang menelan biaya lima milyar rupiah lebih yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) diragukan masyarakat. Masyarakat pesimis, pekerjaan tersebut selesai tepat waktu.
Ketua Lembaga Pengawas Pelaksana Pembangunan (LP3) Kayong Utara, Abdul Rani mengaku pesimis, pekerjaan rehabilitasi sarana dan prasarana air bersih Sukadana senilai Rp5.379.209.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut selesai tepat waktu seperti yang tertera di plank pekerjaan, yaitu pada tanggal 27 Desember 2020. Karena Menurutnya, saat ini material pipa dan balok semen masih bertumpuk di penampungan material proyek.
Ia juga sangat menyayangkan, jika pekerjaan tersebut tidak selesai sesuai waktu yang ditentukan karena jika tidak selesai, maka dana sisa akan dikembalikan ke pemerintah dan mustahil dapat diambil kembali di tahun berikutnya
“Kalau itu memang tidak selesai tepat waktunya, barang kali pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini bupati, ini akan memberikan suatu sanksi kepada mereka. Jadi jangan mereka itu menganggap bahwa pekerjaan itu akan bisa dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya,” kata Ketua LP3 Kabupaten Kayong Utara, Abdul Rani, Sabtu (5/12) pagi.
Sementara itu, selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) dari pekerjaan tersebut, Eman Awaludin mengaku memang ada beberapa hambatan, diantaranya faktor alam dan lahan, namun ia optimis pekerjaan selesai tepat waktu karena menurutnya, saat ini material pipa sudah tersedia dan pekerjaan telah terhitung selesai 50 persen.
Eman juga menepis anggapan bahwa jika tidak selesai, maka di tahun berikutnya dana tidak bisa lagi didapat, karena menurutnya di tahun berikutnya pekerjaan akan terus dilanjutkan. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mendukung pekerjaan tersebut, demi tersedianya air bersih bagi masyarakat sukadana.
“Kalau tidak bisa tahun ini, tahun depan bisa dan pekerjaan ini pasti dilanjutkan tahun depan karena ini belum tuntas karena pipanya inikan ada yang belum di pasang,” ujar Eman Awaludin, PPK pekerjaan.(TS).