Indra |
SEKADAU, suaraborneo.id - Ditengah wabah Covid-19, warga sekadau manfaatkan waktu bekerja sambilan memperbaiki jala ikan yang rusak.
Apalagi ditengah wabah yang melumpuhkan ekonomi, masyarakat memang harus pandai-pandai mencari penghasilan tambahan.
Indra, pekerjaan tetapnya adalah penjual VCD di tepian sungai kapuas. Namun selama Covid-19 ini terjadi pembeli VCD semakin berkurang.
"Sambilan yang lumayan, karena memang jika hanya mengharapkan jual DVD sangat minim pemasukan. Untuk pembuatan dan perbaiki jala sendiri butuh waktu yang tidak sebentar. Ya, terkadang orang ada yang minta buatkan, nah, sekarang ini cuman di perbaiki saja jalanya." kata Indra, Jumat (17/4/2020)
Jala sendiri digunakan oleh nelayan tradisional Sekadau sebagai alat untuk menangkap ikan di Sungai Kapuas.
"Dimusim yang serba susah ini, kerja apa saja yang penting halal dan juga menjaga jarak dari keramaian itu penting," pungkasnya.
Salah satunya yang dilakukan saudara indra ini, walau tidak seberapa yang didapat dari pekerjaannya, tp setidaknya bisa untuk membeli bumbu dapur dirumah.
Untuk memperbaiki saja dibutuhkan waktu 3 minggu, karna memang tidak bisa buru-buru harus teliti dalam setiap menyulamnya, satu gulung senar sendiri dibandrol Rp50.000 rupiah itu sekalian dengan penyulaman.
Indra menyayangkan, kurangnya peran pemerintah dalam mengapresiasi pekerja rumahan yang satu ini. Padahal jika ada sumbangsih pemerintah dipastikan akan menjadikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekadau.
"Dan juga bisa mempertahankan tradisi para nelayan yang sedikit demi sedikit mulai hilang dari Bumi Lawang Kuari ini," ungkapnya.
Penulis: eko
Editor: Asmuni