KUBU RAYA, suaraborneo.id – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya, Odang Prasetyo membuka acara Pendidikan dan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Angkatan VII-X Awak Kapal Kabupaten Kubu Raya, Selasa (10/3), di Terminal KTM Rasau Jaya. Diklat diikuti 96 peserta yang berasal dari empat kecamatan yakni Sungai Raya, Rasau Jaya, Kubu, dan Batu Ampar. Seluruh peserta merupakan awak kapal motor, nakhoda, anak buah kapal, masyarakat, dan mahasiswa.
Diklat selama lima hari digelar atas kerja sama Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Mempawah Kementerian Perhubungan RI dengan diisi materi teori dan praktik lapangan.
“Kami berharap para peserta dapat menerapkan sekaligus menularkan ilmu yang diperoleh saat di lapangan,” kata Odang Prasetyo saat membuka kegiatan.
Odang berharap setelah mendapatkan pelatihan, para awak kapal, ABK dan nakhoda kapal dapat mengedepankan keamanan dan kenyamanan berlayar. Dirinya meminta seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan hingga tuntas. Sehingga memperoleh ilmu yang bermanfaat saat menekuni profesi sebagai pelaut.
“Hal ini harus disyukuri peserta, karena berkesempatan turut serta dalam pelatihan. Semoga harapan pemerintah agar para motoris dan pelaut dapat memanfaatkan pelatihan ini. Karena lebih diutamakan upaya keselamatan di laut agar aman,” harapnya.
Begitu pula nelayan, lanjutnya, harus tahu tentang navigasi dan sertifikat untuk kecakapan 60 mil. Di mana kapal sudah dapat mencapai pulau atau daratan. Dia berharap ilmu dari diklat dapat diterapkan pada aktivitas melaut.
“Kami juga berterima kasih atas keikutsertaan para peserta. Akan ada kesempatan untuk pelaut lainnya yang belum ikut serta di pelatihan mendatang,” katanya.
Salah satu peserta diklat, Abdul Latif, mengaku bersyukur dengan adanya diklat awak kapal. Pria asal Rasau Jaya ini mengatakan diklat menjadi bekal dalam menjalankan tugas sebagai awak kapal.
"Kami sangat bersyukur adanya diklat awak kapal seperti ini. Menambah ilmu dan pengetahuan dalam menjalankan tugas dan profesi selaku awak kapal. Ini sangat penting bagi kami," ujar awak Kapal Motor Arif Jaya lintasan Rasau-Teluk Batang ini.
Menurutnya, mayoritas awak kapal selama ini mendapatkan ilmu secara autodidak berdasarkan pengalaman. Sehingga adanya diklat menambah ilmu pengetahuan tentang keselamatan dalam berlayar. (bas)