WONOGIRI, suaraborneo.id – Jajaran Polda Jateng bersama Polres Wonogiri dan Polres Klaten menggerebek pabrik pembuatan pupuk palsu di wilayah Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Kamis (27/2/2020).
Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengaku, prihatin adanya pupuk palsu yang diproduksi di wilayah tersebut. Kapolda mengingatkan, petani agar berhati-hati.
“Ciri-ciri pupuk palsu yang beredar diantaranya pupuk palsu lebih lengket, kemasannya pun beda dengan yang asli,” kata Kapolda.
Pupuk palsu ini, pertama ditemukan kelompok tani di Kabupaten Klaten. Setelah Polres Klaten membawa pupuk tersebut ke laboratorium, diketahui bahwa pupuk tersebut jauh dibawah standar.
Informasi yang berhasil dihimpun, pupuk tersebut milik Farid Giri Saputra (28) warga Blindas RT04/RW05, Kelurahan Pracimantoro, Kecamatam Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri dan Teguh Suparman (53) penduduk Belik RT01/RW11, Kelurahan Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro.
Pabrik pupuk milik Farid dibangun di Ngulu Kidul, Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro dan di Blindas RT04/RW05, Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro serta Karanglo, Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri.
Sementara pabrik pupuk palsu milik Teguh dibangun di Pule, Desa Gedong, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.
Camat Pracimantoro, Warsito menjelaskan, bahwa pabrik tersebut dulunya merupakan penggilingan kalsit. “Kalau penggilingan kalsit sudah puluhan tahun. Warga tak tahu kalau juga memproduksi pupuk palsu,” pungkasnya. (Nining)
Biro Semarang