upacara pembukaan Patroli Terkoordinasi (Patkor) |
KAPUAS HULU, suaraborneo.id - Komandan Komando Pelaksana Operasi Korem 121/Abw, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi diwakili Wadankolaksops, Kolonel Inf Marzuki bersama Kasbrig 3 Rezimen Askar Melayu Diraja (RAMD), Letkol TDM Mohd Rizal-co memimpin upacara pembukaan Patroli Terkoordinasi (Patkor) Siri 1/2020, yang berlangsung di Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif 133/Yudha Sakti, Kapuas Hulu. Kegiatan Patkor sebagai tindaklanjut kerja sama antara TNI dengan TDM dalam menjaga kedaulatan kedua negara, Selasa (4/2/2020).
Upacara pembukaan Patkor dihadiri oleh Kasiren 121/ABW, Kasdim 1206/Psb, Danramil 04/Badau, unsur Muspika Kec. Badau, Kepala Imigrasi, Bea Cukai Badau, Kepala Desa se-Kecamatan Badau. Sedangkan dari TDM dihadiri oleh Kasbrig 3, Letkol Mohd Rizal-co, Letkol Salleh bin Mohamad beserta rombongan. Sebelum pelaksanaan upacara Wadankolaksopsrem 121/Abw dan Kasbrig 3 Rezimen Askar Melayu Diraja disambut dengan acara adat setempat.
Dankolaopsrem 121/ABW, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi dalam sambutannya yang dibacakan Wadankolaksops, Kolonel Inf Marzuki menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan patroli perbatasan yang dilaksanakan bersama antara Satgas Pamtas TNI dalam hal ini Yonif 133/YS dengan Yon 13 RAMD Siri 1/2020 dari tanggal 3-12 Februari 2020, merupakan salah satu wujud hasil kesepakatan bersama pada kegiatan Unit Commander Meeting Siri 1/2020 yang telah dilaksanakan. Kegiatan Patkor ini, selain sebagai simbol kebersamaan, juga merupakan bentuk aplikasi eratnya persahabatan antara kedua institusi yaitu TNI dan RAMD dalam saling menjaga kedaulatan negaranya yang berbatasan darat.
Lanjutnya, kegiatan ini juga berdampak positif untuk mengontrol aktifitas berbagai kegiatan illegal seperti illegal logging, illegal mining, traffickig, pelintas batas dan kriminalitas seperti narkoba, yang kerap memanfaatkan celah yang ada di wilayah perbatasan kedua negara serta berbagai dampak lainnya yang timbul di perbatasan.
Lebih lanjut mengatakan, masalah kawasan perbatasan merupakan fenomena yang senantiasa menjadi fokus perhatian dari semua negara di dunia. Hal tersebut semakin mengemuka ketika dunia sekarang ini disibukkan oleh perdagangan global fungsionalisasi hukum bagi penyelesaian sengketa, melemahnya ratifikasi hukum meningkatnya intensitas konflik di daerah sebagai akibat lain dan daya alam kawasan sebagainya, fengan urgen jika dihadapkan pada keutuhan wilayah suatu negara. Menyikapi permasalahan tersebut, setiap negara berupaya mengadakan kerjasama regional untuk menentukan batas-batas wilayah teritorialnya. Suatu pengkajian sosiokultural maupun historis dan yuridis, dilakukan, demikian juga kegiatan perundingan-perundingan untuk menetapkan perjanjian tapal batas bagi negara pihak terkait.
“Saya menekankan kepada setiap prajurit Yonif 133/YS yang bertugas diperbatasan agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit Yon 13 RAMD. Laksanakan tugas dengan dasar kehormatan agar kegiatan patroli ini senantiasa dapat dicapai sebagaimana mestinya dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan baik personel maupun materiil,” pungkasnya. (Pendam XII/Tpr/TS).