Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny saat menghadiri acara Musrenbang Kecamatan Tempunak |
SINTANG, suaraborneo.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny menghadiri acara musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tempunak di Desa Nanga Tempunak, Kamis (6/2/2020).
Turut hadir pada acara ini, anggota DPRD lainnya, Maria Magdalena, Romeo, Agrianus, Agustinus, Zulherman dan Nekodemus. Tampak pula sejumlah perwakilan OPD di lingkungan Pemda Sintang.
“Tahun ini pembangunan di Sintang relatif kecil, karna anggaran APBD kita terserap pada dua kegiatan besar, pemilihan bupati dan pemilihan kepala desa. Kita imbau untuk semua kades agar mampu menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing terkait dengan kegiatan akbar ini. Meskipun terjadi perbedaan pendapat dalam memilih bakal calon pemimpin yang akan kita pilih, kita tetap bersaudara,” kata ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny.
Ronny mengatakan, dalam proses pembangunan ada beberapa hal yang perlu dikerjakan bersama oleh unsur pemerintahan di desa dan unsur pemerintahan di tingkat kabupaten.
"Ada target untuk segera melengkapi data kependudukan seluruh masyarakat Sintang. Ada pekerjaan rumah untuk memperbaharui data penerima program keluarga harapan," ujarnya.
Selain itukata dia, arahan pembangunan nasional di desa yang mewajibkan setiap desa mengusahakan swasembada pangan, produk unggulan desa, Badan Usaha Milik Desa dan Sarana olahraga, setiap desa wajib pula untuk mengejar pemenuhan 57 indikator kriteria status desa mandiri yang ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Barat.
“Mari kita semua fokus. Ini tanggungjawab kita bersama. Yang menjadi ranah kabupaten, biar kami yang urus. Para kades fokus pada amanat pemerintah, menaikan status desanya,” kata Ronny.
“Sebagai wakil rakyat, kami dapat membantu mengapresiasi desa-desa yang berusaha menaikkan statusnya melalui dana desa stimulan,” pungkas politisi Partai Nasional Demokrat ini.
Selanjutnya, sambutan Camat Tempunak, Bernadus Kiyang menyampaikan beberapa rencana prioritas yang akan dilakukan di kecamatan yang dipimpinnya. Pihak kecamatan sendiri kata dia, memiliki dua agenda besar, yaitu pembangunan aula dan kantor kecamatan.
"Saat ini kondisi aula kecamatan sangatlah memprihatinkan. Sebagian lantai sudah rusak dan beberapa bagian atap juga sudah menggantung hampir roboh," katanya.
“Gedung ini dibangun pada tahun 1994. Wajar kami rasa, jika kami meminta untuk diprioritaskan dibangun, “ kata Kiyang lagi sambil menunjuk ke plafon gedung serbaguna yang warnanya sudah sangat kusam.
Ia menyebut, Kantor camat memang sudah direhab sebagian. Namun kata Kiyang, sebagian besar staf masih harus memfungsikan ruangan-ruangan yang kurang layak. (hms)
Editor: Asmuni