Bupati Sintang, Jarot Winarno saat meninjau pelaksanaan skd CPNS |
SINTANG, suaraborneo.id - Senin, (3/2/2019), merupakan hari pertama para pelamar CPNS formasi tahun 2019 dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis komputer yang dilaksanakan di Aula SMKN 1 Sintang. Pada kesempatan itu juga, Bupati Sintang, Jarot Winarno meninjau sekaligus memonitoring pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui monitor yang tersedia diruangan media center, yang dimana monitor tersebut terhubung ke CCTV yang berada ditempat para peserta tes CPNS.
Menurut Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa antusiasme para pelamar untuk menjadi PNS sangatlah banyak apalagi ditambah kurangnya lapangan pekerjaan di Sintang.
“Kita sadari bahwa masalah di Sintang ini sama dengan masalah di Kabupaten-kabupaten lain yakni kurangnya lapangan pekerjaan untuk generasi muda. Selain itu, ternyata keinginan generasi muda untuk bekerja itu sangat tinggi sementara kesempatan untuk bekerja sangat terbatas," kata Jarot.
Kemudian kata Jarot, para peserta yang mengikuti tes CPNS ini rata-rata tenaga honor kontrak. Karakteristik para peserta ini berbeda, untuk guru dan tenaga kesehatan paling banyak diikuti oleh tenaga honor kontrak daerah maupun honor dari dana BOS, karena tujuan mereka untuk meningkatkan statusnya menjadi CPNS.
"Khusus formasi kesehatan di Kabupaten Sintang masih kurang diminati oleh para pelamar. Kita contohkan saja formasi dokter gigi di Rumah Sakit Pratama Serawai itu tidak ada yang melamar, kemudian di tahun 2018 lalu formasi dokter di Puskesmas Jelimpau Kecamatan Tempunak dan Puskesmas Kemangai Kecamatan Ambalau itu tidak ada sama sekali yang melamar, apalagi dokter spesialis.
"Hal ini menandakan bahwa Sintang masih belum menjadi tempat yang menarik bagi pelamar khususnya dokter, faktor sulitnya tempat bekerja juga mempengaruhi minat pelamar tes CPNS," ungkapnya.
Jarot menambahkan bahwa tes SKD CPNS formasi tahun 2019 dilingkungan Pemkab Sintang memiliki kelebihan dan kekurangan. Tes SKD CPNS tahun ini berbeda dengan tahun lalu, kekurangannya tes SKD CPNS jauh lebih ketat, yakni masing-masing ruangan ada pengawas dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang mengawasi langsung jalannya tes CPNS. Kemudian keuntungannya yakni tingkat kesulitan dari materi tes-nya terlihat lebih mudah dibanding tahun lalu, salah satu contohnya yakni tes TKP.
"Tahun lalu TKP itu minimal nilainya 140, untuk tahun ini nilai TKP-nya minimal 126, itu yang agak membedakannya," tambah Jarot.
Ketua Tim Pengawas dan Pengendali Seleksi CPNS tahun 2019, Apolonaris Biong, menjelaskan jumlah peserta yang mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar CPNS tahun 2019 totalnya itu sebanyak 2.940 orang, dibagi tiga formasi, untuk formasi tenaga pendidik sebanyak 467 orang, untuk formasi tenaga kesehatan sebanyak 1.072 orang, formasi tenaga teknis 1.401 orang.
Dengan 2.940 orang, sambung Biong bahwa formasi yang dibutuhkan oleh Pemkab Sintang sesuai dengan Keputusan MENPAN-RB paling sekitar 10 persenan. Ada 249 formasi yang dibutuhkan, untuk tenaga teknis 108 orang yang dibutuhkan, tenaga pendidikan 81 orang yang dibutuhkan, dan tenaga kesehatan 60 orang yang dibutuhkan.
Kepala BKPSDM Kabupaten Sintang, Palentinus menjelaskan, lama pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Kabupaten Sintang dilaksanakan selama 6 hari mulai hari Senin tanggal 3 Februari 2020 sampai 8 Februari 2020, dengan satu hari dilaksanakan 5 sesi. Satu sesi 1 jam 30 menit, dimulai dari jam 08.00 sampai 16.30 WIB. (hms)